Manpupuner, Keajaiban Tujuh Raksasa Batu Pegunungan Ural

Terletak di bagian utara Pegununga Ural, Rusia, formasi tujuh batu raksasa secara misterius muncul dari dataran di sekelilingnya. Menjulang hingga 60 meter tingginya, formasi Baru Manpupuner tidak diketahui jelas asal usulnya dan mempunyai daya yang menakjubkan bagi pengunjungnya.

Mengunduh dan Berbagi Literatur di Bookfi dan Libgen

Mencari sebuah literatur ilmiah adalah susah-susah gampang, apalagi yang berbahasa Inggris. Beberapa sumber/literatur tersedia secara gratis dan murah, namun ada pula yang berbayar.

Penaklukan Suku Chukchi Oleh Rusia

Setelah Rusia berhasil mengalahkan Kesultanan Sibir pada tahun 1598, maka tidak ada lagi kekuatan besar yang dapat menghalangi penjelajahan Rusia akan Timur Jauh. Tidak sampai dua ratus tahun, seluruh wilayah Asia Utara telah berada di bawah kekuasaan Rusia. Beragam suku penduduk asli ditaklukkan dan diharuskan membayar yasak, yaitu pajak berupa bulu binatang.

Pulau yang Terlarang - Sebuah Cerita dari Pulau North Sentinel, India

Pulau yang terletak di Teluk Benggala ini diliputi hutan lebat dan dikelilingi bebatuan karang. Di dalam pulau seluas 72 kilometer persegi tersebut, tinggal suku pribumi yang menggantungkan hidupnya dengan berburu.

Beruang Kermode, Seputih Salju Tetapi Bukan Albino

Apa yang terlintas di pikiran Anda jika mendengar istilah "beruang putih"? Sudah tentu yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah beruang kutub (Ursus maritimus) yang wilayah tinggalnya ada di Lingkar Kutub Utara. Namun pernahkah Anda mendengar kisah tentang beruang yang berbulu putih namun bukan termasuk beruang kutub?

Suku Keturunan Hongaria di Afrika

Banyak orang tidak mengetahui atau bahkan pernah mendengar tentang suku Magyarab yang tinggal di Sudan. Konon mereka adalah keturunan dari Ibrahim el Magyar. Bahkan Count Almásy pernah bertemu dengan mereka dalam salah satu perjalanannya. Nama suku ini secara harfiah berarti "bangsa Hongaria" (Magyar: Hongaria, ab: bahasa Nubia artinya suku). Apakah benar di Sudan ada suku keturunan Hongaria?

Rabu, 31 Desember 2014

Keberagaman Bahasa di Tanah Genting Kaukasus

Tanah Genting Kaukasus (Caucasus Isthmus) adalah daerah sempit yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Eropa, antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Di daerah ini terdapat Pegunungan Kaukasus, tempat gunung tertinggi Benua Eropa, Elbrus (5642 mdpl), berada. Secara politis, daerah ini dibagi menjadi dua, yaitu Kaukasus Utara dan Kaukasus Selatan. Kaukasus Utara terdiri dari negara-negara bagian dari Rusia, sedangkan Kaukasus Selatan terdiri dari negara-negara merdeka. Nama tanah genting ini berasal dari bahasa Schytiaa kroy-khasis ('es yang mengilat, putih bersalju'), pertama kali disebutkan oleh Pliny the Elder dalam bukunya, Natural History (77-79 M).

Sebagai wilayah yang penuh dengan dataran tinggi dan tebing terjal, orang-orang yang menghuni Kaukasus telah sejak lama hidup terpencar. Mereka hidup dalam berbagai suku yang terpisah satu dengan yang lain karena ekstremnya medan dan lapangan. Tidak heran di tanah genting ini berkembang beragam budaya yang unik satu sama lain dengan bahasanya masing-masing, bahkan beberapa di antaranya hanya dapat ditemukan di Kaukasus. Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, terdapat lebih kurang 50 etnis yang mendiami Tanah Genting Kaukasus.

Secara linguistik, bahasa-bahasa yang dituturkan di Kaukasus dapat dibagi dalam beberapa rumpun bahasa, dengan tiga rumpun di antaranya terdiri atas bahasa-bahasa yang hanya terdapat di Kaukasus. Tiga rumpun unik tersebut adalah rumpun bahasa Kaukasus Timur Laut, rumpun bahasa Kaukasus Barat Laut, dan rumpun bahasa Kartveli. Sedangkan bahasa-bahasa yang lain dapat digolongkan dalam rumpun Turki, rumpun Indo Eropa, atau rumpun Mongol, yang mana mereka mempunyai kekerabatan dengan bahasa-bahasa yang dituturkan di luar Kaukasus.

Jumat, 03 Oktober 2014

Beruang dalam Budaya Masyarakat Rusia

Ada banyak simbol bagi Rusia, Mungkin karena Rusia adalah negara yang besar dan kaya akan sejarah. Boneka matryoshka dan babushka, topi ushanka, kaviar, balet, dan sebagainya. Dalam posting kali ini akan dibahas tentang sebuah simbol yang cukup khusus, yaitu beruang Rusia.

Beruang -tokoh penting dalam budaya Rusia- muncul dalam berbagai karangan dan sastra Rusia, cerita rakyat, epos, ungkapan dan peribahasa, dan tidak selalu berperan sebagai protagonis. Beruang menjadi maskot dari Olimpiade Musim Panas XXII yang digelar di Moskow.
Beruang telah dihubungkan dengan Rusia sejak lama, paling tidak sejak abad ke-17. Beruang telah dimunculkan dalam kartun, artikel, pertunjukan drama, mainan, dan sebagainya. Ia telah ditampilkan untuk menggambarkan positif dan negatif tentang Rusia, namun sekarang beruang dianggap sebagai simbol yang positif. Singkatnya, dahulu beruang digambarkan sebagai hewan yang besar, lambat, dan kikuk, namun sekarang digambarkan sebagai hewan yang kuat, cerdas, dan terhormat.

Beruang di Rusia
Beruang digambarkan dalam legenda Rusia
Tidak perlu dipatahkan lagi bahwa di Eropa, Amerika, dan mungkin di seluruh dunia, beruang selalu dikaitkan dengan Rusia. Oleh karena itu, beruang di Rusia memiliki makna tidak sekadar beruang. Pada awalnya, beruang sebagai simbol dari negara Rusia tampil di Eropa sebagai lambang dari kelambanan, kemalasan, keganasan, dan agresivitas, yang pada orang Eropa menimbulkan perasaan superior kepada tetangganya yang "tidak beradab", juga perasaan takut, dan sebagai dampaknya, adalah munculnya keinginan untuk mengikatnya. Kenyataannya, Rusia berulang kali memberikan negeri tetangganya banyak alasan untuk "takut", meskipun apabila beruang tidak pernah ada di Rusia, orang-orang tetap takut. Adalah sesuatu bahwa beruang merupakan gambaran yang digunakan oleh politisi negara Barat untuk meyakinkan adanya "agresi" dan "invasi" yang dilakukan oleh Rusia yang kemudian memperlebar pengaruh NATO di negara Timur. Hampir 300 tahun beruang digunakan sebagai tokoh dalam lelucon dan karikatur politik.

Sabtu, 27 September 2014

Koka (Erythroxylum sp.) dalam Tradisi Masyarakat Pegunungan Andes





Pohon Koka (Erythroxylum sp.)
di Kolombia
Koka (Erythroxylum sp.) adalah tanaman budidaya asli dari bagian barat Amerika Selatan yang berasal dari famili Erythroxylaceae. Tanaman koka berbentuk semak dan dapat tumbuh hingga ketinggian 2-3 meter (7-10 kaki). Cabangnya lurus dan daunnya tipis, berwarna gelap. Bunganya kecil, bergerombol dalam tangkai yang pendek; mahkotanya berjumlah lima dan berwarna putih kekuningan; benang sarinya berbentuk hati, dan putiknya terdiri atas tiga bagian yang menyatu membentuk bakal buah beruang tiga. Bunganya lalu berkembang menjadi beri merah.
Terdapat dua spesies yang dibudidayakan, yaitu Erythroxylum coca dan Erythroxylum novogranatense. Jenis Erythroxylum coca mempunyai dua varietas, yaitu E. c. coca, yang hidup pada sisi timur Pegunungan Andes di Peru dan Bolivia; dan E. c. ipadu, yang dikembangbiakkan di dataran rendah sungai Amazon di Peru dan Kolombia. Jenis Erythroxylum novogranatense juga mempunyai dua varietas yang dikembangkan, yaitu E. n. novogranatense yang ditumbuhkan di dataran kering di Kolombia, dan E. n. truxillense, yang tumbuh di Peru dan Kolombia. Perbedaan kedua varietas di atas adalah E. n. novogranatense memiliki garis sejajar pada kedua sisi tulang daunnya, sedangkan E. n. truxillense tidak. Keempat varietas tersebut telah dikembangbiakkan sejak sebelum masa penemuan oleh Colombus.


Rabu, 16 Juli 2014

Manpupuner, Keajaiban Tujuh Raksasa Batu Pegunungan Ural

Manpupuner, Tujuh Raksasa batu Pegunungan Ural

Terletak di bagian utara Pegununga Ural, Rusia, formasi tujuh batu raksasa secara misterius muncul dari dataran di sekelilingnya. Menjulang hingga 60 meter tingginya, formasi Baru Manpupuner tidak diketahui jelas asal usulnya dan mempunyai daya yang menakjubkan bagi pengunjungnya.


Manpupuner (Man-pupu-ner; Man-pupu-nyor) atau Formasi Tujuh Batu Raksasa atau Pilar dari Republik Komi adalah sekumpulan tujuh pilar batu raksasa aneh yang terletak di sebelah barat Pegunungan Ural di Distrik Troitsko-Pechorsky, Republik Komi, Rusia. Monolit-monolit tersebut berukuran antara 30-42 meter dan muncul pada dataran tinggi berbukit yang terbentuk akibat efek cuaca dari angin dan es.
Manpupuner (berarti "gunung kecil para dewa") adalah objek wisata geologis yang terletak pada daerah terpencil dan tidak ramah di Republik Komi. Oleh karena itu, akses ke tenpat ini hanya bisa dijangkau oleh pelancong dengan persiapan yang sangat matang dan datang menggunakan helikopter atau kereta luncur es.


Senin, 30 Juni 2014

Apakah Bahasa Burushaski Termasuk Bahasa Indo Eropa?

Wilayah penuturan bahasa Burushaski di Pakistan
Seorang ahli bahasa (linguis), Ilija Casule, membuat hipotesis yang menghubungkan sebuah bahasa di Pakistan Utara, Burushaski, dengan rumpun bahasa Indo-Eropa, yang mencakup bahasa inggris, Spanyol, Jerman, dan lain-lain. Sampai Casule menelurkan hipotesis ini, bahasa Burushaski dianggap sebagai bahasa isolat, seperti bahasa Basque. Bahasa isolat tidak mempunyai kaitan dengan bahasa lain secara genetis. Kosakata, pembentukan kalimat, dan morfologinya begitu berbeda untuk dapat membangun suatu hubungan yang masuk akal dengan bahasa yang lain. Banyak ahli bahasa yang berpendapat bahwa bahasa yang berhubungan dengan bahasa isolat saat ini berasal dari rumpun bahasa yang telah lama punah.
Bagaimana para ahli bahasa membangun koneksi antarbahasa yang sangat berlainan? Dalam hal ini, Casule menelusuri perkembangan dari kosakata inti (seperti kosakata untuk anggota tubuh) dan analisis tata bahasa. Beliau menemukan bahwa bahasa Burushaski berubah sedemikian rupa dari sebuah bahasa Indo Eropa yang dituturkan 3000 tahun lalu.
Apakah hipotesis ini benar-benar terjadi sesuai sejarah? Baginya, hal tersebut terjadi. Menurut Casule, bahasa Burushaski paling dekat kekerabatannya dengan bahasa Frigia (Phrygian), sebuah bahasa yang dituturkan di Turki sekitar 3000 tahun yang lalu. Raja Midas yang sentuhannya dapat menjadikan sesuatu menjadi emas merupakan raja Frigia pada tahun 800 SM. Setelah keruntuhan Frigia, kerajaan lain menguasai daerah tersebut, termasuk Persia dan Alexander Agung. Bukan tidak mungkin, bangsa Frigia bermigrasi ke timur hingga jauh ke India. Dan faktanya, etnis Burusho yang menuturkan bahasa ini mengklaim bahwa mereka merupakan keturunan Alexander Agung.
Apakah hipotesis ini benar? Berikut adalah tulisan yang berisi kritik dari tesis tersebut. Berikut abstrak dari seminar dengar Prof. Ilija Casule.

Selasa, 20 Mei 2014

Neutral Moresnet, Sejarah Bakal Negara Penutur Bahasa Esperanto

Bendera dari Neutral Moresnet
Neutral Moresnet adalah kondominiuma) kecil milik Belgia-Prusia yang pernah ada antara tahun 1816 hingga 1920 di antara negara Belgia dan Jerman. Sebelum kemerdekaan Belgia pada 1830, wilayah ini merupakan kondominium milik Belanda dan Prusia. Selama Perang Dunia I, wilayah ini dianeksasi oleh Jerman.
Teritori ini kini menjadi kota Kelmis yang merupakan bagian dari Belgia. Kota ini cukup istimewa bagi penutur bahasa Esperantob) karena pernah ada inisiatif untuk menjadikan sebuah negara berbahasa Esperanto pertama pada awal abad ke-20.

Sejarah Mula-mula
Setelah kejatuhan Kekaisaran Napoleon, pada Kongres Wina 1814/15 dilakukan pemetaan kembali benua Eropa untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan. Salah satu batas yang akan ditarik adalah garis batas yang memisahkan Kerajaan Belanda Baru dan Kerajaan Prusia. Kedua pihak telah sepakat untuk sebagian besar batas yang ditentukan, karena masih mengikuti garis batas yang lama. Akan tetapi, pembagian Distrik Moresnet menjadi kendala, terutama dikarenakan adanya tambang bijih seng (smithsonite) yang disebut Altenberg (dalam bahasa Jerman) atau Vieille Montagne (dalam bahasa Prancis) yang terletak di sana. Baik Belanda maupun Prusia ingin menguasai tambang tersebut, yang diperlukan untuk mengolah seng dan kuningan, dan pada masa tersebut, hanya Bristol di Inggris, tempat selain Moresnet di mana seng diolah dan diproses.
Pada bulan Desember 1815, perwakilan dari Belanda dan Prusia berunding di kota Aachen, Jerman, dan pada tanggal 26 Juni 1816, sebuah kesepakatan dicapai di mana Distrik Moresnet dibagi menjadi tiga bagian. Desa Moresnet itu sendiri menjadi bagian dari Provinsi Liege di Belanda, sedangkan desa Moresnet yang dihuni orang Prusia (kemudian dinamai Neu-Moresnet setelah Perang Dunia I) menjadi bagian dari Provinsi Rhine di Prusia. Tambang serta desa di sekitarnya, menjadi wilayah netral, bernama Neutral Moresnet, selama keputusan yang lebih baru belum tercapai. Kedua kerajaan tersebut dilarang menempati wilayah tersebut dengan kekuatan militer dan harus membentuk administrasi gabungan di daerah tersebut.
Ketika Belgia meraih kemerdekaanya pada tahun 1830, Belgia mengambil alih peran Belanda di Neutral Moresnet, meskipun secara resmi, Belanda tidak pernah menyerahkan wilayah tersebut kepada Belgia.

Senin, 17 Februari 2014

Kisah Alyonushka dan Ivanushka

Kelompok            : Cerita Rakyat
Asal                     : Rusia
          
          Di sebuah istana, bertakhtalah seorang raja bersama permaisurinya. Mereka memiliki dua anak. Yang laki-laki bernama Ivanushka dan yang perempuan Alyonushka. Setelah raja dan ratu meninggal, kedua anak itu merasa seperti anak ayam kehilangan induk. Karena itu, mereka meninggalkan istana dan ingin melihat dunia luar. Mereka berharap mendapatkan keadaan yang baik. Kedua kakak beradik itu berjalan menyusuri jalan. Mereka sampai pada sebuah kolam. Sekawanan sapi tampak sedang melahap rumput.
          “Kak, aku haus,” Ivanushka mengeluh setelah lama berjalan.
          “Jangan minum Dik, nanti kau jadi anak sapi,” sahut kakaknya.
          Mendengar kata kakaknya, Ivanushka menurut. Mereka terus menyusuri jalan. Keduanya sampai pada sebuah sungai kecil. Tak jauh dari situ, tampak beberapa kuda.
          “Hausku tak tertahankan, Kak!” kembali ia mengusik kakaknya.
          “Tahanlah! Kalau minum, nanti kau jadi anak kuda,” jelas Alyonushka.
          Ivanushka mengurungkan niatnya minum. Ia termakan oleh nasihat kakaknya. Mereka berjalan terus sampai melewati sebuah danau. Beberapa ekor domba terlihat di sekelilingnya. Adiknya merengek kembali mau minum. Namun, dicegah oleh kakaknya. Ia mengatakan bahwa adiknya akan jadi anak domba kalau minum. Ivanushka masih mematuhi nasihat kakaknya walaupun hausnya tak tertahankan.
          “Kak, aku harus minum, boleh ya Kak!” suara adiknya penuh iba memecah kesunyian. Ketika itu mereka melewati sungai yang di sekelilingnya ada tempat makan babi.
          “Jangan Dik! Kalau kau nekat minum, nanti kau jadi anak babi!” lagi-lagi Alyonushka mengingatkan. Dengan kecewa, adiknya tidak jadi meneguk air yang tampak menyegarkan.
          “Ayo, kita jalan lagi,” ajak Alyonushka.

Jumat, 14 Februari 2014

Mari Menjaga Kebersihan Lingkungan - SWiSH Max 2

Banjir merupakan bencana alam yang dapat diakibatkan oleh ulah manusia. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan untuk membuang sampah di sembarang tempat, utamanya di saluran tempat air mengalir. Sampah yang dibuang pada saluran air akan mengotori dan mencemari air serta menghambat laju aliran air. Terhambatnya laju aliran air inilah yang menyebabkan tergenangnya air sehingga kemudian terjadilah banjir yang membawa luapan air yang telah tercemar oleh air. Dampak selanjutnya, air yang kotor tersebut dapat menyebabkan beragam penyakit, mulai dari penyakit kulit hingga penyakit dalam seperti leptospirosis.
Kromatin Production mencoba membuat sebuah animasi sederhana yang menggambarkan bagaimana akibat dari membuang sampah pada saluran air yang kemudian mengakibatkan banjir. Dalam animasi berdurasi 51 detik tersebut, terlihat kebiasaan warga yang sering membuang sampah di sungai. Kemudian, datanglah hujan deras yang mengakibatkan banjir.

Rabu, 05 Februari 2014

Hikayat Gagak dengan Burung Hantu

“Sudah kita dengar pula perumpamaan orang yang setia bersahabat dan berkasih-kasihan. Sekarang ceritakanlah pula perumpamaan musuh yang jahat yang tidak mau padam permusuhannya, sekalipun ia telah menjadi kawan pada lahirnya.”
            “Ampun, Tuanku,” sembah Baidaba, “musuh yang semacam itu adalah sejahat-jahat musuh, dan orang yang mau mempercayainya tak boleh tidak binasa juga kesudahannya. Serupalah halnya, dengan burung hantu yang percaya kepada musuhnya gagak, dan dapat diperdayakan oleh musuhnya itu.”
            Ceritakanlah hikayatnya, kita dengar.”
            “Adalah tumbuh sebatang pohon beringin yang amat besar di puncak gunung yang tinggi. Pada pohon itu bersarang burung gagak tiada tepermanai banyaknya diperintah seekor rajanya. Agak jauh dari pohon itu ada sebuah gua batu tempat kediaman burung hantu, sangat pula banyaknya, dan diperintah oleh seekor rajanya pula. Antara kedua bangsa burung itu sudah lama timbul perasaan bermusuhan, tinggal menunggu waktu pecahnya saja lagi. Maka pada suatu malam keluarlah raja burung hantu bersama-sama dengan bala tenteranya, pergi menyerang kediaman gagak. Dalam gelap gulita itu tiadalah gagak berdaya menangkis serangan musuhnya, maka banyaklah yang mati dan luka-luka.
            Setelah hari siang berhimpulah rakyat gagak datang menghadap rajanya, mengatakan hal mereka semalam itu, ‘Ampun, Tuanku beribu ampun,’ sembah mereka itu. ’Malang celaka kami ini diserang burung hantu semalam-malaman. Beratus-ratus mati, dan yang tinggal banyak yang patah-patah, banyak yang luka-luka, ada yang habis tercabut bulunya, dan selain itu banyak yang menanggung bermacam kesengsaraan. Dalam pada itu lebih-lebih takut kami, kalau musuh itu berulang-ulang datang menyerang kita. Padahal tiadalah daya pada kami melainkan memohonkan perlindungan Tuanku jua semata-mata. Jika tiada Tuanku lindungi binasalah kami kesemuanya.‘
            Syahdan di bawah raja gagak adalah mentri lima orang yang membantu memerintah, lawan raja musyawarat sehari-hari. Mendengar sembah hamba rakyatnya dipanggilnyalah kelima mentri itu menghadap, diajak berunding.
            ‘Engkau, hai mentriku yang pertama, bagaimanakah pemandanganmu? Apakah yang baik kita perbuat terhadap musuh kita itu?‘
            ‘Ampun, Tuanku, pemandangan patik tiada lain melainkan apa yang telah dipetuahkan cerdik cendekia jua, yakni musuh yang jahat hendaklah dijauhi. Jadi jika hendak selamat, haruslah kita pindah dari sini, pergi diam ke tempat lain‘
            ‘Engkau, hai mentri yang kedua, apa pulakah pemandanganmu?‘ kata raja setelah mendengar sembah mentri yang pertama.

Minggu, 26 Januari 2014

Burung Liverbird dari Liverpool

Burung Liverbird adalah lambang dari kota Liverpool, Inggris. Penggunaan burung untuk melambangkan sebuah kota di Inggris bermula dari abad pertengahan, namun ide untuk menggunakan "liverbird" sebagai makhluk mitos yang secara khusus melambangkan kota Liverpool baru muncul pada abad ke-20. Burung ini biasanya digambarkan dalam bentuk burung pecuk (Phalacrocorax sp.) yang memegang daun pakis dengan mulutnya.
Burung liverbird pada menara
 Royal Liver Building, Liverpool
Penggunaan pertama dari burung untuk melambangkan kota yang sekarang menjadi Liverpool ini bermula dari sebuah cap milik pemerintah pada tahun 1350-an. Cap tersebut kini dipajang pada British Museum. Pada tahun 1668, Earl of Derby memberikan sebuah tongkat kebesaran kepada pejabat kota yang di atasnya diukir gambar burung tersebut yang diberi nama "leaver", sumber pertama penggunaan nama "liverbird". Pada tahun 1797 College of Arms memberikan senjata resmi yang menggambarkan burung tersebut sebagai kebanggaan kota Liverpool.

Senin, 20 Januari 2014

Huruf Ł pada Alfabet Polandia

Huruf Ł atau ł atau L bergaris adalah huruf yang digunakan pada bahasa Polandia dan dua bahasa kerabatnya, Kashubia dan Sorbia yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Slavia Barat.
Pada bahasa Polandia, Ł digunakan untuk membedakan antara 'L' yang dibaca tebal dan 'L' yang dibaca jelas. Pengucapannya mirip pada bahasa Inggris Amerika 'w' (contoh were, will, dan firewall) dan 'll' pada bahasa Arab 'Allah'. Huruf ini pertama kali diperkenalkan oleh Stanisław Zaborowski pada bukunya Ortographia seu modus recte scribendi et legendi Polonicum idioma quam utilissimus. L dengan garis pertama kali digunakan untuk mengejawantahkan bunyi velarized alveolar lateral approximant [ɫ], yang masih terawetkan di bagian timur Polandia dan pada masyarakat minoritas Polandia di Lithuania, Belarusia, dan Ukraina. Pengucapannya serupa dengan alfabet Rusia (Л) yang tidak terpalatalisasi pada kata-kata lokal.

Sabtu, 18 Januari 2014

Bahasa Polisintetik, Bahasa dengan Struktur Paling Rumit

Dalam tipologi linguistik, bahasa polisintetik (dari bahasa Yunani, poly "banyak" dan synthesis "menempatkan bersama" adalah bahasa sintetik tingkat tinggi, yaitu bahasa di mana sebuah kata tersusun dari beberapa morfem (bagian kata yang mempunyai makna tertentu yang dapat atau tidak dapat berdiri sendiri). Bahasa polisintetik biasanya mempunyai "kata kalimat" yang panjang, contohnya terdapat pada bahasa Yupik tuntussuqatarniksaitengqiggtuq yang berarti "Dia belum berbicara lagi bahwa dia akan berburu rusa." Kata tersebut terdiri dari morfem tuntu-ssur-qatar-ni-ksaite-ngqiggte-uq yang berturut-turut berarti rusa-berburu-akan-berbicara-negasi-kembali (lagi)-orang ketiga, dan selain morfem tuntu "rusa", tidak ada morfem lain dalam kata tersebut yang dapat berdiri sendiri.
Berkebalikan dengan bahasa terisolasi yang mempunyai perbandingan morfem per kata yang rendah, bahasa polisintetik mempunyai perbandingan morfem per kata yang sangat tinggi. Tidak ada definisi umum yang disetujui tentang bahasa polisintetik. Beberapa penulis menunjuk pada bahasa yang mempunyai perbandingan morfem per kata yang tinggi, sedangkan beberapa yang lain merujuk pada bahasa yang sering menggunakan penunjuk kepala atau bahasa yang sering menggunakan inkorporasi (misal dalam bahasa Inggris adalah babysitter, dengan bentuk dasar babysit, gabungan dari baby dan sit). Apakah sebuah bahasa tertentu termasuk dalam bahasa polisintetik juga bermasalah dengan kenyataan bahwa morfem dan batas sebuah kata tidak selalu jelas, dan boleh jadi bahasa tersebut sangat bersifat sintetis di konteks tertentu namun di konteks lain tidak bersifat terlalu sintetik (contoh kata kerja dan kata benda pada rumpun bahasa Athabaskan Selatan dan rumpun bahasa Inuit).

Jumat, 03 Januari 2014

Sebuah Surat Cinta Tanpa Kata dari Gadis Suku Yukaghir

Pendahuluan dari Blogger:
Suku Yukaghir (bahasa Rusiaюкаги́ры; endonim: одул (odul), деткиль (detkil)) merupakan penduduk asli dari Timur Laut Siberia. Suku ini berjumlah kira-kira 1500 jiwa. Suku ini terbagi menjadi dua, yaitu Tundra Yukaghir dan Kolyma/Forest Yukaghir, masing-masing dengan bahasa dan budayanya sendiri-sendiri. Kini, sejumlah kecil suku Yukaghir tinggal di Distrik Nizhnekolymsk di Yakutia (Forest Yukaghir atau Odul) dan Distrik Srednekansk di daerah Magadan (Tundra Yukaghir atau Vadul). Mereka tergolong penduduk asli Siberia atau Paleosiberia. Berikut ini blogger akan membahas tentang sebuah surat cinta tanpa kata dari seorang gadis suku Yukaghir. Isi dari posting ini merupakan terjemahan dari blog An Amateur at Best. Selamat membaca.

* * *

Seorang gadis dari suku Yukaghir jatuh cinta pada laki-laki Yukaghir dan mengiriminya sebuah surat. Suku Yukaghir adalah suku dari Timur Laut Siberia yang hidup dari berburu dan mencari ikan. Suratnya ada di bawah ini. Gambar di bawah menunjukkan keseluruhan isi surat. Ada yang tahu apa maksud dari surat tersebut?

Rabu, 01 Januari 2014

Ma'loula, Pusat Kristen Ortodoks di Syria

Selamat Tahun Baru 2014!
Pada posting pertama di tahun 2014 ini, blogger akan menyajikan artikel tentang sebuah kota kecil tua di Syria yang menyimpan warisan sejarah bagi umat Nasrani. Kota tersebut adalah Ma'loula. Saking bersejarahnya, kota tersebut sampai diusulkan menjadi salah satu "Warisan Dunia".

Ma'loula, Maaloula, atau Ma'lula (Aramaicܡܥܠܘܠܐ‎, MaʿlūlāArabicمعلولا‎ Maʿlūlā) adalah sebuah desa di Rif Dimasyq Governorate di Syria. Kota kecil ini terletak 56 km sebelah timur laut Damaskus, dibangun di sisi pegunungan yang kasar, pada ketinggian di atas 1500 meter dari permukaan laut. Tempat ini terkenal sebagai satu dari tiga lokasi di mana bahasa Aramaik Barat masih dituturkan, dua tempat yang lain adalah Jubb Adin dan Bakh'a, dua desa yang dekat dengan Ma'loula.

Ma'loula berasal dari bahasa Aramik yang berarti 'pintu masuk'. Hingga saat ini, desa tersebut didominasi oleh penutur bahasa Aramaik Barat.

Desa ini mempunyai penduduk sebanyak 2.762 jiwa menurut Sensus 2004. Namun, pada musim panas, penduduknya dapat mencapai 6.000 jiwa karena banyaknya wisatawan yang menuju Damaskus. Setenga abad yang lalu, 15.000 orang tinggal di Ma'loula.
Penduduknya beragama Islam dan Nasrani (kebanyakan menganut Ortodoks Antiokh dan Katolik Melkit Yunani). Bagi penduduk Muslim, terdapat keunikan bahwa mereka tidak menggunakan nama dan bahasa Arab, tidak seperti penduduk Syria yang lain di mana mereka mengadopsi nama Arab ketika masuk Islam dan beralih ke identitas etnis "Arab".