Skopje "baru" menjadi ibukota negara Macedonia yang merdeka selama dua puluh tahun. Sangat singkat karena di masa lalu Skopje telah menjadi bagian dari Kesultanan Ottoman selama sekitar 520 tahun. Pada masa itu, Skopje bernama Üsküb. Lima abad berada di bawah panji Kesultanan membuat kota ini punya peninggalan yang mengesankan. Masjid, pemandian, kebun teh, kebun tembakau, suara dadu di arena permainan backgammon, hingga perkampungan bernama Bazaar Lama atau Čaršija mempunyai langgam Turki yang begitu kuat.
1. Masjid Murat Pasha
|
Masjid Murat Pasha, Skopje, Macedonia dengan air mancur di pintu masuknya |
Di
Bazaar Lama, terdapat masjid bernama Masjid Murat Pasha yang memiliki air mancur di bagian luar pintu masuknya. Ketika Skopje mengalami musim panas yang sangat terik, hampir semua yang melewatinya akan berhenti sejenak untuk minum. Masjid ini telah berusia ratusan tahun, tetapi baru dibangun ulang pada tahun 1802, setelah menjadi korban dari Kebakaran Besar di tahun 1689. Jenderal Austria, Silvio Piccolomini, adalah pihak yang dengan sengaja membakar masjid tersebut. Ia beralasan bahwa pembakaran itu ditujukan untuk mencegah penyebaran wabah, namun semua tahu bahwa kejadian ini merupakan pembalasan atas didudukinya Wina oleh pasukan Ottoman. Kebakaran tersebut menghanguskan nyaris semua bangunan di Skopje.
|
Air mancur di pintu masuk masjid |
|
Jamaah berzikir di Masjid Sultan Murad |
|
Bagian dalam masjid |
2. Masjid Mustafa Pasha
Terletak di atas bukit berdampingan dengan Benteng Kale, Masjid Mustafa Pasha menjadi satu dari sedikit bangunan yang selamat dari Kebakaran Besar. Dibangun pada tahun 1492 oleh seorang penasihat dari Sultan Selim I, masjid ini mempunyai kubah berdiameter 22 meter, termasuk yang terbesar di Macedonia. Bagian dalamnya cukup sederhana, dengan warna biru yang rumit menghiasi bagian dalam dari kubah, dan sedikit jendela untuk pencahayaan.
|
Panorama dengan masjid Mustafa Pasha di latar belakang |
|
Pintu masuk masjid |
|
Bagian dalam masjid |
|
Kaligrafi menghiasi bagian dinding sebelah mihrab |
3. Masjid Ishak Bey/Masjid Aladza
Bersebelahan dengan Bit Pazar (Pasar Bit) yang ramai, terdapat Masjid Ishak Bey, atau juga disebut Masjid Aladza. Ishak Bey adalah pemimpin Üsküb yang ditunjuk oleh Ottoman pada awal abad ke-15, dan dikebumikan di masjid ini. Nama lain dari masjid ini, Aladza, berarti 'warna-warni', merujuk pada ubin yang pernah menghiasi dinding. Sayangnya, ubin ini tidak bertahan karena gempa bumi tahun 1963. Meski demikian, masjid ini tetap indah baik luar maupun dalamnya, dan cukup ramai karena dekat dengan Bit Pazar.
|
Panorama masjid Aladza |
|
Keramaian Pasar Bit dengan menara masjid di latar belakang |
|
kubah masjid dengan warna biru yang menawan |
|
Jamaah beribadah di ruang utama masjid |
4. Masjid Sultan Murat
Masjid tertua di Skopje, sekaligus tertua di Balkan, adalah Masjid Sultan Murat. Masjid ini dibangun tahun 1436 oleh Sultan untuk merayakan rentetan kemenangan perang Ottoman. Di halaman masjid terdapat bangunan dari bata merah yang bernama Saat Kula, atau menara jam. Menara ini biasanya ditutup, namun ada kalanya petugas pemelihara memperbolehkan pengunjung masuk. Sayangnya, tangga kayu ke puncak menara ini telah reyot. Diperkirakan tangga ini juga sama tuanya dengan menara jam tersebut.
|
Panorama kota dengan menara masjid di latar belakang |
|
Menara jam masjid |
|
Pintu masuk ke menara biasanya terkunci |
|
Tangga kayu yang tua menuju atap menara |
|
Dekorasi langit-langit masjid |
5. Masjid Gazi Isa-Bey
Di sebelah utara Masjid Sultan Murat, terdapat masjid yang tidak kalah tuanya. Masjid Gazi Isa-Bey tertanggal balik ke tahun 1475. Masjid ini mempunyai dua kubah di atas ruang ibadahnya. Masjid ini mempunyai halaman dengan pohon yang rindang di mana orang-orang biasa beristirahat di sana.
|
Panorama masjid dari kejauhan |
|
Bagian dalam masjid |
|
Dekorasi kubah masjid dengan gaya Turki |
|
Takmir masjid mempersiapkan sajadah gulung |
|
Kaligrafi |
|
Para jamaah duduk untuk mendengarkan ceramah |
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar