Rabu, 31 Desember 2014

Keberagaman Bahasa di Tanah Genting Kaukasus

Tanah Genting Kaukasus (Caucasus Isthmus) adalah daerah sempit yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Eropa, antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Di daerah ini terdapat Pegunungan Kaukasus, tempat gunung tertinggi Benua Eropa, Elbrus (5642 mdpl), berada. Secara politis, daerah ini dibagi menjadi dua, yaitu Kaukasus Utara dan Kaukasus Selatan. Kaukasus Utara terdiri dari negara-negara bagian dari Rusia, sedangkan Kaukasus Selatan terdiri dari negara-negara merdeka. Nama tanah genting ini berasal dari bahasa Schytiaa kroy-khasis ('es yang mengilat, putih bersalju'), pertama kali disebutkan oleh Pliny the Elder dalam bukunya, Natural History (77-79 M).

Sebagai wilayah yang penuh dengan dataran tinggi dan tebing terjal, orang-orang yang menghuni Kaukasus telah sejak lama hidup terpencar. Mereka hidup dalam berbagai suku yang terpisah satu dengan yang lain karena ekstremnya medan dan lapangan. Tidak heran di tanah genting ini berkembang beragam budaya yang unik satu sama lain dengan bahasanya masing-masing, bahkan beberapa di antaranya hanya dapat ditemukan di Kaukasus. Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, terdapat lebih kurang 50 etnis yang mendiami Tanah Genting Kaukasus.

Secara linguistik, bahasa-bahasa yang dituturkan di Kaukasus dapat dibagi dalam beberapa rumpun bahasa, dengan tiga rumpun di antaranya terdiri atas bahasa-bahasa yang hanya terdapat di Kaukasus. Tiga rumpun unik tersebut adalah rumpun bahasa Kaukasus Timur Laut, rumpun bahasa Kaukasus Barat Laut, dan rumpun bahasa Kartveli. Sedangkan bahasa-bahasa yang lain dapat digolongkan dalam rumpun Turki, rumpun Indo Eropa, atau rumpun Mongol, yang mana mereka mempunyai kekerabatan dengan bahasa-bahasa yang dituturkan di luar Kaukasus.


Persebaran bahasa pada Tanah Genting Kaukasus
(klik gambar untuk memperbesar)

1. Rumpun Bahasa Kaukasus Timur Laut
Rumpun bahasa Kaukasus Timur Laut, kadang disebut rumpun bahasa Dagestani atau Nakh-Dagestani, alat sekumpulan bahasa yang tersebar di wilayah Republik Dagestan, Ingushetia, dan Chechnya di wilayah Federasi Rusia, utara Azerbaijan, dan timur laut Georgia. Kadang mereka disebut juga rumpun bahasa Kaspia.
Persebaran rumpun bahasa Kaukasus Timur Laut

Beberapa anggota rumpun ini antara lain sebagai berikut.
a. Bahasa Agul (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa ini dituturkan di daerah selatan Republik Dagestan dan utara Azerbaijan. Berdasarkan sensus pada tahun 2010, bahasa ini dituturkan 29.300 jiwa.

b. Bahasa Avar (bahasa resmi Republik Dagestan)
Rasul Gamzatov, penyair Avar
Bahasa Avar (dalam bahasa mereka "maharul mac'" 'bahasa orang-orang pegunungan') dituturkan pada daerah barat dan selatan dari Dagestan dan di daerah Baleken, Zaqatala di timur laut Azerbaijan. Bahasa ini merupakan satu dari enam bahasa baku di Dagestan. Bahasa ini tidak hanya dituturkan oleh etnis Avar saja, namun digunakan juga sebagai bahasa perhubungan antaretnis yang berbeda. Berdasarkan sensus 2010, penutur bahasa ini berjumlah 760.000 jiwa.

c. Bahasa Dargin (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa ini dituturkan di daerah selatan-tengah Dagestan. Terdapat lima dialek utama dari bahasa ini, yaitu dialek Dargwa, Kajtak, Kubachi, Itsari, dan Chirag. Penutur bahasa ini adalah etnis Dargwa. Bahasa ini dituturkan sekitar 490.000 jiwa.

Bazorkin Idris, novelis Ingush
d. Bahasa Ingush (bahasa resmi Republik Ingushetia)
Bahasa Ingush (Ghalghay) dituturkan di daerah Republik Ingushetia dan Republik Chechnya. Bahasa ini sangat dekat dengan bahasa Chechen, sehingga kadang penutur bahasa ini dapat memahami percakapan pada bahasa Chechen. Nama Ingush berasal dari nama desa Onghusht, salah satu desa di Ingushetia. Bahasa ini menjadi bahasa bagi 413.000 jiwa pada sensus tahun 2002.

e. Bahasa Lak (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Lak dituturkan oleh etnis Lak. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang dibakukan penggunaannya di wilayah Dagestan. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 146.000 jiwa menurut sensus tahun 2013.

f. Bahasa Lezgin (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa ini dituturkan di selatan Dagestan dan utara Azerbaijan oleh etnis Lezgin. Bahasa ini menempati urutan pertama di dunia dalam hal jumlah kasus linguistiknya, yaitu 54 kasus. Terdapat 800.000 orang yang menuturkan bahasa ini baik di daerah Dagestan maupun Azerbaijan.

Uang kertas Emirat Kaukasus Utara
berbahasa Chechen
g. Bahasa Chechen (bahasa resmi Republik Chechnya)
Bahasa Chechen (Noxchiyn Mott) dituturkan oleh sekitar 1,35 juta etnis Chechen baik di Republik Chechnya maupun di luar Chechnya. Selain menjadi bahasa resmi di Chechnya, bahasa ini juga menjadi bahasa pertama bagi etnis Chechen yang tinggal di Yordaia. Karena hubungan yang baik antara etnis Chechen di Yordania dengan Kerajaan Yordania Hasyimiah, mereka diperbolehkan menggunakan bahasa dan budaya mereka. Mereka lancar berbahasa Arab dan Chechen sekaligus.

h. Bahasa Rutul (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Rutul dituturkan oleh etnis Rutul yang tinggal di selatan Dagestan dan utara Azerbaijan. Nama Rutul diambil dari nama desa tempat bahasa ini menjadi bahasa utama. Bahasa ini sangat dekat dengan bahasa Tabasaran. Berdasarkan data Ethnologue tahun 2013, bahasa ini dituturkan oleh sekitar 47.400 jiwa.

i. Bahasa Tabasaran (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Tabasaran dituturkan di daerah selatan Dagestan. Terdapat dua dialek utama bahasa ini, yaitu dialek utara (Khanag) dan dialek selatan. Dialek selatan menjadi dasar dari bahasa Tabasaran yang baku, salah satu bahasa resmi Republik Dagestan. Atlet lompat tinggi Rusia, Yelena Isinbayeva, mempunyai ayah Tabasaran dan ibu Rusia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 128.000 jiwa.

j. Bahasa Tsakhur (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Tsakhur dituturkan di selatan Dagestan dan utara Azerbaijan oleh etnis Tsakhur. Nama Tsakhur diambil dari salah satu nama desa di Dagestan tempat bahasa ini menjadi bahasa mayoritas. Bahasa ini dituturkan oleh 23.673 jiwa berdasar Ethnologue tahun 2013.

k. Bahasa Tsez
Bahasa Tsez atau Dido dituturkan di daerah pegunungan Tsunta di barat daya Dagestan. Nama "Dido" berasal dari bahasa Georgia didi yang berarti 'besar'. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 15.000 jiwa.

2. Rumpun Bahasa Kaukasus Barat Laut
Rumpun bahasa Kaukasus Barat Laut atau rumpun bahasa Abkhaz-Adyghe, kadang disebut Pontik, merupakan sekumpulan bahasa berkerabat yang dituturkan di sebelah barat laut Pegunungan Kaukasus. Wilayah persebaran rumpun bahasa ini meliputi Republik Adyghea, Republik Karachay-Cherkessia, dan Republik Kabardino-Balkaria di Federasi Rusia serta wilayah Akhazia yang dipersengketakan antara Pemerintah Georgia dengan kelompok separatis Akhazia yang memproklamasikan kemerdekaan Abkhazia selepas jatuhnya Uni Soviet. Salah satu cabang dari rumpun ini yaitu Ubykh, punah setelah penutur terakhirnya, Tevfik Esenc, meninggal pada 7 Oktober 1992 dan sisa etnis Ubykh yang tersisa telah beralih menggunakan bahasa Adyghe.
Persebaran rumpun bahasa Kaukasus Barat Laut
ungu: Cherkess; coklat: Abazgi; krem: Ubykh

Beberapa anggota dari rumpun bahasa ini antara lain:
a. Bahasa Abaza
Bahasa Abaza adalah bahasa yang dituturkan di Republik Karachay-Cherkessia, Rusia, oleh etnis Abazin. Bahasa ini terdiri dari dua dialek utama, yaitu dialek Ashkerewa dan dialek T'ap'anta yang menjadi dasar pembakuan bahasa ini. Bahasa ini dituturkan oleh 35.000 jiwa di Rusia dan sekitar 10.000 jiwa di Turki. Tidak seperti di Rusia yang menggunakan abjad Kiril, penulisan bahasa ini di Turki menggunakan abjad Latin.

Bangsa Abkhaz pada pertengahan abad ke-19
b. Bahasa Abkhaz (bahasa resmi Abkhazia)
Bahasa Abkhaz merupakan bahasa resmi dari Abkhazia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 100 ribu jiwa. Penutur bahasa ini berdiaspora ke Turki, Wilayah Otonom Adjara di Georgia, Suriah, Yordania, dan beragam negara Barat. Bahasa ini sangat mirip dengan Abaza, bahkan keduanya sering dianggap sebagai dialek dari sebuah bahasa yang sama. Abazgi. Bahasa Abkhaz terdiri dari tiga dialek utama, yaitu Abzhywa, Bzyb, dan Sadz. Bahasa Abkhaz yang baku berasal dari dialek Abzhywa.

c. Bahasa Adyghe (bahasa resmi Republik Adygea)
Bahasa Adhyge adalah bahasa yang dituturkan oleh beragam suku dari bangsa Adyghe. Terdapat empat dialek utama dalam bahasa ini, yaitu Temirgoy, Abadzekh, Shapsugh, dan Bzhedugh. Bahasa ini dituturkan oleh 500.000 orang yang tersebar di Rusia dan Timur Tengah, dengan rincian sebagai berikut: 280.000 di Turki, 125.000 di Rusia, 45.000 di Yordania, 25.000 di Suriah, 20.000 di Iraq, dan 4.000 di Palestina. Di Yordania, bahasa ini diajarkan di sekolah Yordania untuk Adyghe Yordan, Prince Hamza ibn Al Hussein Secondary School yang bertempat di ibukota Amman. Sekolah ini didirikan oleh Adyghe Yordania dengan bantuan dari Raja Hussein dari Yordania dan menjadi salah satu sekolah pertama yang didirikan untuk komunitas Adyghe di luar Cherkessia.

Keluarga Kabardin pada awal 1900-an
d. Bahasa Kabardin (bahasa resmi di Kabardino-Balkaria dan Karachay-Cherkessia)
Bahasa ini merupakan bahasa yang cukup dekat dengan bahasa Adyghe, kadang bahasa ini disebut bahasa Cherkessia Timur, sedangkan bahasa Adyghe ditulis bahasa Cherkessia Barat. Bahasa ini memiliki dua dialek, yaitu Terek, yang merupakan dialek baku, dan Besleney. Bahasa ini dituturkan oleh 550 ribu jiwa di Turki dan 450 ribu di Rusia, dengan total 1,6 juta penutur di seluruh dunia.

e. Bahasa Ubykh
Bahasa Ubykh membentuk cabang ketiga dari rumpun bahasa ini, sejajar dengan cabang Cherkessia dan cabang Abazgi. Bahasa Ubykh terkenal karena memiliki jumlah fonem paling banyak dri bahasa-bahasa yang ada di dunia, dengan 82-84 fonem (bandingkan dengan bahasa Indonesia yang "hanya" mempunyai 24 fonem dan bahasa Jawa dengan 26 fonem). Bahasa ini kini punah setelah penutur terakhirnya, Tevfik Esenc, meninggal pada 7 Ojtober 1992. Sisa etnis Ubykh yang tersisa kini bertutur bahasa Adyghe.

3. Rumpun Bahasa Kartveli
Rumpun bahasa Kartveli atau Kaukasus Barat atau Iberia mencakup bahasa-bahasa berkerabat yang tersebar di sebelah barat Pegunungan Kaukasus. Terdapat sekitar 5,2 juta penutur rumpun bahasa ini di seluruh dunia, kebanyakan berada di Georgia. Bahasa Georgia, salah satu angggotanya, memiliki aksara yang khas.
Persebaran rumpun bahasa Kartveli
a. Bahasa Svan
Bahasa Svan (Svan: lusynu nin, Georgia: svanuri ena) dituturkan di wilayah Svaneti di pegunungan barat laut Georgia dan di Celah Kodori, Georgia, oleh etnis Svan. Pada tahun 2000, diperkirakan bahasa ini menjadi bahasa ibu dari 15.000 jiwa. UNESCO telah menetapkan bahasa ini sebagai "terancam punah". Bahasa ini mempunyai dua dialek utama, yaitu dialek pegunungan dan dialek lembah.

b. Bahasa Georgia
Bahasa Georgia (kartuli ena) merupakan bahasa resmi dari Republik Georgia, salah satu negara pecahan Uni Soviet. Bahasa ini ditulis dengan aksara Georgia yang unik. Aksara ini berasal dari turunan aksara Aramik dengan pengaruh Yunani. Terdapat 4,3 juta penutur bahasa ini di seluruh dunia, dengan mayoritas berada di Georgia.
'Kartuli' ditulis dengan aksara Georgia
c. Bahasa Mingrelia
Bahasa Mingrelia (margaluri nina) merupakan bahasa yang dituturkan di daerah barat Georgia (wilayah Samegrelo dan Abkhazia) oleh etnis Mingrel. Pada awal abad ke-20, bahasa ini juga disebut bahasa Iveria. Bahasa ini kini ditetapkan UNESCO sebagai "terancam punah" karena menurunnya jumlah penutur bahasa ibu dan meningkatnya minat akan bahasa nasional Georgia. Bahasa ini biasa ditulis dengan huruf Georgia. Bahasa ini kini dituturkan oleh sekitar 500.000 jiwa.

d. Bahasa Laz
Bahasa Laz (lazuri nena) dituturkan di wilayah pantai tenggara Laut Hitam, antara perbatasan Georgia dan Turki. Bahasa ini sangat dekat dengan bahasa Mingrelia, bahkan pada masa Soviet, keduanya dianggap sebuah bahasa tunggal dengan nama bahasa Zan. Kini, keduanya menjadi bahasa yang terpisah karena jauhnya jarak kedua penutur ini dan kurangnya kesepahaman (intelligibility) antara dua bahasa tersebut. Terdapat 22.000 penutur bahasa ini, dengan 20.000 di Turki dan 2.000 di Georgia. Di Turki, bahasa ini tidak ditulis dengan aksara Georgia, namun dengan aksara Latin seperti bahasa Turki.

4. Rumpun Bahasa Turki
Wilayah persebaran bahasa Azerbaijan
a. Bahasa Azerbaijan
Bahasa Azerbaijan termasuk dalam rumpun Turki dan dituturkan oleh sekitar 23 juta etnis Azeri di seluruh dunia. Bahasa ini merupakan bahasa asli dari utara Iran (11-14 juta penutur) dan Azerbaijan (9 juta penutur). Bahasa Azerbaijan termasuk dalam cabang Oghuz/Turki barat bersama dengan bahasa Turki, Qashqai, Turkmen, dan Tatar Krimea. Bahasa ini cukup dekat dengan bahasa Turki dan pada banyak bagian, keduanya dapat saling dipahami. Terdapat dua dialek bahasa Azerbaijan, yaitu Utara dan selatan. Dialek Utara kini menjadi bahasa resmi dari Azerbaijan, sedangkan dialek Selatan dituturkan di barat laut Iran dan sedikit bagian dari Turki dan Iraq.

b. Bahasa Karachay-Balkar (bahasa resmi di Kabardino-Balkaria dan Karachay-Cherkessia)
Bahasa ini dituturkan oleh dua etnis Turki, yaitu etnis Karachay di Karachay-Cherkessia, Rusia, dan etnis Balkar di Kabardino-Balkaria, Rusia. Bahasa ini mempunyai dua dialek utama, yaitu dialek Karachay-Baksan-Chegem dan dialek Balkar. Bahasa tulisnya didasarkan pada dialek Karachay-Baksan-Chegem. Bahasa ini relatif dekat dengan bahasa Kumyk.

Persebaran bahasa Kumyk ditunjukkan warna merah
c. Bahasa Kumyk (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Kumyk dituturkan di dataran tinggi Kumyk di bagian timur dan utara Republik Dagestan, Rusia. Bahasa ini merupakan bahasa lanjutan dari bahasa Kypchak yang dahulu pernah dituturkan di Kaukasus. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 450 ribu jiwa berdasarkan Sensus 2010.

d. Bahasa Nogay (bahasa resmi Republik Dagestan)
Bahasa Nogay dituturkan oleh etnis Nogay di utara Republik Dagestan. Bahasa ini juga merupakan turunan dari bahasa Kypchak. Nama Nogay berasal dari nama cucu Genghis Khan, Nogay Khan, yang memerintah suku-suku nomasik di sebelah barat Sungai Danube pada akhir abad ke-13. Terdapat tiga dialek utama dari bahasa ini, yaitu Qara-Nogay, Nogay resmi, dan Aqnogay. Bahasa ini dituturkan oleh kurang lebih 87.000 jiwa menurut Sensus 2010.

5. Rumpun Bahasa Indo Eropa
a. Bahasa Armenia
Bahasa Armenia (hayeren) merupakan bahasa resmi dari Republik Armenia dan Republik Nagorno-Karabakh yang melepaskan diri dari Azerbaijan. Seperti halnya bahasa Georgia, bahasa Armenia juga ditulis dengan aksara yang khas, aksara Armenia, yang berasal dari aksara Pahlavi. Aksara Armenia diciptakan oleh Uskup Mesrop Mashtots pada tahun 405 M. Pada tahun 2001, bahasa ini dituturkan oleh sekitar 6 juta jiwa di seluruh dunia.
Aksara Armenia, berbunyi hayots aybuben 'aksara Armenia'
b. Bahasa Ossetia
Bahasa Ossetia (iron) merupakan anggota dari cabang bahasa Indo Irania. Bahasa ini merupakan bahasa resmi di Republik Ossetia Utara-Alania dan Republik Ossetia Selatan, yang memerdekakan diri dari Georgia selepas Uni Soviet runtuh pada 1991. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 700 ribu jiwa.

6. Rumpun Bahasa Mongol
Bahasa Kalmyk
Bahasa Kalmyk merupakan turunan dari bahasa Oirat, salah satu bahasa Mongol, yang dituturkan di Asia Timur. Bahasa ini dituturkan oleh etnis Kalmyk di utara Kaukasus. Bahasa ini menjadi bahasa resmi dari Republik Kalmykia, Rusia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 150 ribu jiwa pada tahun 2002. Kini, bahasa ini berstatus "terancam punah" berdasarkan UNESCO.


0 komentar:

Posting Komentar