Senin, 01 Juni 2020

Böszörmény, Jejak Umat Islam di Hongaria

Ketika raja Hongaria yang agung, Istvan, menerima Kristen pada abad ke-10, penduduk Hongaria dibaptis secara massal dan dimulailah peralihan Hongaria menjadi negara Nasrani. Meski demikian, tidak semua penduduk Hongaria menerima agama Kristen. Sebaliknya, beberapa memilih menganut agama Islam. Orang-orang Hongaria yang memeluk Islam ini kemudian disebut "Böszörmény" (dari bahasa Persia 'musalman/musliman', kemungkinan lewat bahasa Khazar/Bulgar 'musulman'). Walau ada klaim bahwa Böszörmény bukan berasal dari suku Hongaria dan memeluk Syiah Ismailiyah, adalah fakta sejarah, bahwa mereka bertutur bahasa Hongaria. Pada abad ke-10, pangeran Géza mengalokasikan daerah sebagai tempat bermukim Muslim Hongaria. Lebih lagi, dalam Gesta Hungarorum, salah satu teks paling penting dalam sejarah Hongaria, disebutkan bahwa pangeran Géza menghibahkan ibukota Budapest untuk bermukimnya Muslim Hongaria. Disebutkan juga bahwa daerah Budin dan Pest merupakan bagian Budapest yang dihibahkan oleh Géza untuk kaum Böszörmény.


Asal Usul
Sejarawan mengklaim bahwa beberapa kelompok Muslim bermigrasi ke Basin Karpatia antara abad ke-10 hingga abad ke-12, dan mereka berasal dari beragam suku bangsa. Sebagian besar kemungkinan berasal dari Volga Bulgaria, tetapi dari nama-nama tempat, ada kemungkinan sebagian berasal dari Khawarizmi. Orang-orang Khawarizmi ini kemungkinan merupakan suku Kabar yang membentuk federasi Magyar pada abad ke-9. (catatan: nama 'Hongaria' diperkirakan dari bahasa Turki 'on-ogur' atau sepuluh suku; tujuh di antara adalah suku Ugrik yang disebut Hétmagyar dan tiga adalah suku Turki yang disebut Kabar)

Abu Hassan al Mas'udi mencatat bahwa pada abad ke-10 kepala-kepala suku Hongaria menyambut baik kafilah dagang Muslim dan para pedagang ini mengajak orang Hongaria masuk Islam. Abdullah al Bakri dari Andalusia juga menyebutkan bahwa orang-orang Magyar menebus umat Muslim yang ditawan di negara-negara tetangga. Ibrahim bin Ya'qub menceritakan tentang pedagang Muslim yang tiba di Praha dari daerah Hongaria yang berjualan budak dan timah. Dalam Gesta Hungarorum juga diceritakan banyak Muslim dari Volga Bulgaria datang dan menetap di Basin Karpatia selama pemerintahan Taksony, Pangeran Agung Hongaria. Penjelajah Abu Hamid al Gharnati tinggal tiga tahun di Hongaria (1150-1153), ia menuturkan bahwa umat Islam di Hongaria terdiri dari dua kelompok: orang Khawarizmi dan orang "Maghribi" (Böszörmény). Ia diberi amanah oleh Raja Geza II untuk merekrut tentara dari golongan "Maghribi" (Böszörmény) yang tinggal di bagian timur Basin Karpatia.

Kehidupan
Umat Islam tinggal dalam beberapa kelompok di Basin Karpatia. Kelompok terbesar tinggal di bagian selatan kerajaan yaitu di daerah Sirmia (dekat Sremska Mitrovica, Serbia) dan di daerah pertemuan sungai Drava dan sungai Danube (dekat Osijek, Kroasia). Sekelompok lain tinggal di Pest, Hungaria, lainnya tinggal di Nyirség (sekitar Hajdúböszörmény) dan di daerah Nitra, Slovakia. Geografer Yaqut al Hamawi menyebutkan bahwa Muslim dari Kerajaan Hongaria belajar di Aleppo di awal abad ke-13. Murid-murid ini datang dari daerah perbatasan kerajaan di mana terdapat sekitar 30 perkampungan Muslim.

Kaum Böszörmény tercatat memainkan peran penting dalam bidang ekonomi dan militer pada Abad Pertengahan. Rute perdagangan dari Böszörmény tercatat hingga Austria dan Jerman. Sebagian besar Muslim di Kerajaan Hongaria terlibat dalam perdagangan dan mereka cukup kaya untuk dapat menyewa properti kerajaan pada awal abad ke-13. Selain itu, Böszörmény juga terkenal sebagai tentara yang cakap. Sebagian Muslim ditarik untuk menjadi tentara kerajaan dan berperang melawan Kekaisaran Bizantium. Karena tidak minum alkohol, mereka berbeda dari tentara Hongaria lain yang minum alkohol, sehingga dapat melampaui rekannya yang nonmuslim dalam kedisiplinan dan ketangkasan. Yaqut al Hamawi juga menyebutkan bahwa pada awal abad ke-13, orang Muslim di sana berbicara bahasa Hongaria.

Meski demikian, dekrit kerajaan pada setengah akhir abad ke-11 menjadi bukti adanya persekusi kerajaan terhadap kaum Muslim dan memaksa mereka beralih menjadi Nasrani. Raja Ladislaus I dari Hongaria memerintahkan mereka yang beragama Islam untuk diusir dari permukimannya. Raja Koloman menyerukan pembangunan gereja di perkampungan Muslim dan melarang perkawinan antarmuslim. Boleh jadi di abad berikutnya, kerajaan juga membangun dinding di sekitar perkampungan Muslim.

Hingga pada masa pemerintahan Geza II, orang Khawarizmi yang disebut Káliz hanya dapat menjalankan agamanya sembunyi-sembunyi. Orang "Maghribi"/Böszörmény dapat menjalankan Islam terang-terangan, tetapi setelah diajarkan oleh Abu Hamid al Gharnati. Atas permintaan al Gharnati pula, kaum Böszörmény boleh mengambil selir.

Akhir Sejarah
Raja Andrew II mengeluarkan dekrit pada tahun 1222 yang berisi larangan mempekerjakan kaum Muslim sebagai pencetak uang dan pengumpul pajak. Meski demikian, Raja Andrew II tetap mempekerjakan sebagian Muslim dalam pemerintahannya. Pada 3 Maret 1231, Paus Gregorius IX meminta prelat kerajaan untuk memprotes raja dan menerapkan hukuman eklesiastik untuk raja. Akan tetapi, Raja Andrew masih mempekerjakan Muslim, hingga pada 25 Februari 1232, Uskup Agung Robert dari Esztergom menjatuhkan sanksi blacklist untuk kerajaan Hongaria dan mengasingkan pejabat-pejabat tinggi kerajaan. Paus Gregory IX kemudian mencapai kesepakatan dengan Raja Andrew pada 20 Agustus 1233 di Bereg. Dalam persetujuan tersebut, umat Islam dan Yahudi tidak dapat menjadi pegawai kerajaan dan wajib memakai pakaian berbeda. Meski demikian, tidak seluruh perjanjian ditepati oleh raja dan sekali lagi ia diasingkan, meskipun kemudian diampuni.

Hingga pada akhirnya, setelah invasi Mongol ke Hongaria tahun 1241-42, referensi mengenai Muslim di Hongaria menjadi terbatas. Pada tahun 1290, raja Ladislaus IV mengangkat Mizse, seorang mantan Muslim, menjadi Palatin (perdana menteri). Mereka kemudian "lenyap", boleh jadi akibat dipaksa masuk Kristen, atau dilenyapkan.

Sumber
Kutay, Taceddin. 25 Oktober 2018. "Opinion - Historical Roots of 'European Islam'" (aa.com.tr/en/analysis-news/opinion-historical-roots-of-european-islam-/1292952)
"Böszörmény" (en.wikipedia.org/wiki/Böszörmény)

0 komentar:

Posting Komentar