Rabu, 11 Desember 2013

Burung Vultur Rueppellii (Gyps rueppellii)

Burung Vultur Rueppell (Gyps rueppellii) adalah burung vultur besar yang hidup tersebar di daerah Sahel, Afrika. Populasinya sekarang berjumlah 30 ribu dan kini terancam menurun disebabkan oleh hilangnya habitat dan sebab-sebab lain. Nama burung ini berasal dari Eduard Rueppell, seorang penjelajah dan zoologis (ilmuwan hewan) Jerman dari abad ke-19. Burung vultur Rueppellii termasuk burung yang dapat terbang sangat tinggi, dari sebuah bukti yang terperiksa yang menyatakan  bahwa burung ini terbang pada ketinggian 11.000 meter (36.100 kaki) di atas permukaan laut.

Ciri-ciri
Burung vultur ini cukup besar, lebih besar dari kerabatnya, burung vultur punggung putih, di mana mereka sering terlihat bersama-sama di alam bebas. Burung dewasa dapat mencapai panjang tubuh 85-101 cm (33-41 inci) dengan rentang sayap selebar 2,26-2,6 meter (7,41-8,5 kaki) dan bobot berkisar 6,4-9,0 kg (14,1-20 lb). Jantan dan betinanya hampir serupa: dengan burik/corang-coreng berwarna cokelat atau hitam seluruhnya dengan perut bagian bawah berwarna cokelat keputih-putihan dan bulu-bulu kusam dan tipis yang menutupi kepala dan leher. Di dasar lehernya terdapat kerah putih. Matanya berwarna kuning hingga kuning sawo. Walaupun biasanya diam, namun burung ini dapat mengeluarkan suara berisik ketika berada di sarangnya dan memekik keras jika menemukan sebuah bangkai.

Dalam Lingkungannya
Burung vultur Rueppellii cenderung bersifat sosial. Mereka bertengger, bersarang, dan memburu makanannya dalam kawanan besar. Mereka dapat terbang dengan cepat, dengan kecepatan terbangnya mencapai 35 kilometer setiap jamnya (22 mil per jam) dan terbang hingga mencapai jarak sejauh 150 km (93 mil) dari sarangnya untuk mendapatkan makanan.
Burung vultur Rueppellii biasanya terbang pada ketinggian 6000 meter dari permukaan laut (20.000 kaki). Burung ini mempunyai varian khusus dari hemoglobin alfa-D, di mana protein ini mempunyai ikatan yang kuat dengan oksigen, yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen secara efisien meskipun dalam tekanan udara yang sangat rendah seperti pada bagian bawah lapisan troposfer. Burung ini pernah terkena pesawat jet yang terbang di atas kota Abidjan, Pantai Gading, pada 29 November 1973 pada ketinggian 11.000 meter (36.100 kaki). Pada bulan Agustus 2010, seekor burung vultur Rueppellii pernah melepaskan burung buruannya di sekitar Skotlandia, yang mendesak pilot pesawat di daerah tersebut untuk waspada dengan kemungkinan tabrakan dengan burung ini.
Burung vultur Rueppellii hidup di daerah Afrika yang kering dan pegunungan Afrika, terutama daerah semi gurun dan pinggiran gurun pasir. Mereka bertengger di puncak bebatuan yang sulit dilalui jika ada, atau pepohonan, biasanya pohon Acacia. Ketika udara panas naik sekiat dua jam setelah matahari terbit, burung vultur Rueppellii biasanya meninggalkan tempat tenggerannya dan mulai berpatroli di atas daratan, menggunakan pandangan matanya yang luar biasa tajam, untuk mencari bangkai binatang besar, atau binatang karnivora yang sedang mencari makan. Mereka akan menunggu hingga beberapa hari jika perlu, hingga binatang karnivora tersebut meninggalkan bangkai buruannya. Mereka pernah diketahui menangkap buruannya hidup-hidup, namun kejadian ini jarang terjadi.
Burung vultur Rueppellii mempunyai penyesuaian khusus terhadap pola makannya, dan merupakan pemburu yang terspesialisasi, bahkan di antara burung vultur lainnya di Afrika. Mereka mempunyai yang sangat kuat, dan setelah bagian-bagian lunak dari bangkai sudah dikonsumsi, mereka akan terus bersembunyi, dan bahkan hingga tulangnya, akan dilahap hngga mereka hampir tidak dapat terbang. Mereka mempunyai duri yang menghadap ke belakang pada lidahnya untuk memisahkan daging dari tulangnya. Di samping kekuatan, ukuran, dan adaptasinya, mereka bukan burung vultur yang paling dominan di kawasannya, yang diklaim dimiliki oleh burung vultur Lappet-face yang lebih besar.

Status Kelestarian
Sejak diteliti oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 1988, populasi burung vultur Rueppellii terus mengalami penurunan. Spesies ini pernah dicatat dalam IUCN Red List sebagai "hampir terancam" sejak 2007 dan IUCN memperkirakan populasi burung ini akan terus menurun. Pada tahun 2012, statusnya dinaikkan menjadi "terancam punah".
Sejak 1992, burung vultur Rueppellii telah muncul sebagai di Spanyol dan Portugal, dengan catatan tahunan sejak 1997, biasanya di daerah Cadiz/Selat Gibraltar, bahkan hingga ke daerah di utara.

Galeri
Telur
Kerangka
Kepala burung dewasa
Di Kebun Binatang
San Diego, AS
Pada bangkai wildebeest biru di sungai
Di Taman Nasional Nairobi, Kenya


Data dan Fakta
Status Konservasi: Terancam Punah (Endangered)
Klasifikasi Biologis:
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Classis: Aves
Ordo: Falconiformes (Accipitriformes)
Famili: Accipitridae
Genus: Gyps
Spesies: Gyps rueppellii
Nama binomial: Gyps rueppellii (A. Brehm, 1852)
Sumber:
"Ruppel's Vulture" (http://en.wikipedia.org/wiki/Rüppell's_Vulture, diakses pada 11 Desember 2013)

0 komentar:

Posting Komentar