Selasa, 19 Maret 2019

Kisah Rakun yang Mengubah Lingkungan Jepang

Pada tahun 1963, sebuah buku diterbitkan, menceritakan pengalaman masa kecil dari Sterling North yang memelihara seekor rakun sebagai teman hidupnya. Buku yang berjudul Rascal: The Memoir of a Better Era ini cukup populer di masanya, dan Disney mengangkatnya menjadi film live-action pada tahun 1969.

Novel Rascal karya Sterling North (Gambar: GoodReads)
Tetapi cerita tentang rakun Rascal mencapai tingkat kepopuleran yang lebih tinggi saat cerita ini dibawa ke Jepang. Tahun 1977, Nippon Animation Company menjadikannya film animasi sepanjang 52 episode yang sangat disukai oleh anak-anak Jepang. Saking cintanya pada Rascal, mereka juga ingin mempunyai rakun sebagai hewan peliharaan. Segera, rakun mulai diimpor dari Amerika Utara, habitat asli rakun, ke Jepang, supaya anak-anak dapat menikmati petualangan Sterling bersama Rascal. Tidak tanggung-tanggung, jumlah rakun yang diimpor mencapai 1.500 ekor tiap bulannya. Kecuali jika mereka mengikuti kisahnya sampai tamat.


Rascal si rakun nakal (Gambar: Atlas Obscura)
Di akhir cerita, Sterling menemukan bahwa Rascal tetaplah hewan liar yang tidak mungkin dipelihara. Akhirnya, Sterling terpaksa melepas Rascal kembali ke alam liar. Kembali ke Jepang, para pemilik baru rakun juga mulai mengalami hal serupa. Rakun peliharaan mereka mulai bertingkah mengganggu, seperti menggigit manusia, merusak perabotan, dan mencakar apapun yang mereka temui. Akhirnya, pemilik baru rakun ini terpaksa melepas rakun-rakun mereka ke alam liar. Sebagai omnivora yang telah beradaptasi dekat dengan manusia, tidak sulit bagi mereka untuk menguasai Jepang - sebagai spesies invasif.

Ada masalah besar di balik kelucuan rakun (Gambar: Atlas Obscura)
Akhirnya, pemerintah Jepang mulai melarang impor rakun, tetapi semua sudah terlambat. Sebagai spesies invasif, rakun telah merusak pertanian di seluruh Jepang, menyebabkan kerugian 300 ribu dollar tiap tahunnya. Mereka juga menjadi penyebab utama rusaknya kuil-kuil kuno. Mereka mencuri ikan dan buah-buahan dari pasar, dan lebih buruknya lagi, mereka mengusir spesies asli Jepang. Menurut laporan tahun 2004, rakun dapat ditemukan pada 42 dari 47 prefektur Jepang. Pada tahun 2017, 44 dari 47 prefektur Jepang telah mengalami serangan hama rakun.

Dalam bahasa Inggris, Rascal berarti nakal ... seperti kelakuannya :) (Gambar: Tofugu)
Ironisnya, salah satu spesies yang terpinggirkan oleh kehadiran rakun adalah tanuki, spesies asli Jepang yang dijuluki "anjing rakun". Meski terlihat mirip, mereka cukup berbeda. Tetapi karena ukurannya yang seragam, artinya rakun dan tanuki bersaing untuk posisi ekologi yang sama. Rakun impor dari Amerika telah merusak habitat tanuki.

Walaupun telah menyebabkan masalah lingkungan serius di Jepang sejak tahun 70-an, Rascal tetaplah menjadi sosok populer di Jepang, muncul dalam beragam suvenir, dari wadah ponsel hingga boneka. Rascal juga muncul bersanding dengan anime kontemporer seperti pada Attack on Titan. Pada tahun 2017, Nippon Anime membuka toko oleh-oleh Rascal di pusat perdagangan Tokyo Solamachi untuk merayakan hari jadi ke-40 penayangan perdana Rascal dan Tokyo Anime Center menggelar pertunjukan seni dan artifak bertema Rascal. Rascal memang lucu, tetapi dampaknya pada lingkungan Jepang mengalahkan kelucuannya.

Makhluk berbulu dan bermisai yang bernama rakun (Gambar: Smithsonian Magazine)
Rakun, meski mirip kucing, sangat berbeda karena keaktifannya yang membuatnya sulit dikontrol. Sifat inilah yang menyebabkan rakun tidak mungkin dijadikan hewan peliharaan. Ia memang ditakdirkan untuk menjadi hewan liar. Pada akhirnya, invasi rakun di Jepang memberikan pelajaran bahwa manusia harus memahami lingkungan dan menjaganya. Sebab, sangat mudah untuk merusak lingkungan, namun sangat sulit mengobati kerusakan lingkungan.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan kenakalan rakun, Anda bisa menikmatinya lewat video YouTube atau jika Anda mempunyai akun Line, dapat membeli stiker resmi Rascal yang diterbitkan oleh World Masterpiece Theatre. Dengan ini, Anda dapat menikmati hari bersama rakun dengan aman!

Stiker Rascal untuk aplikasi Line (Gambar: Pinterest)

Sumber:
Clark, Laura. 16 Maret 2015. "The Children's Book that Caused Japan Raccoon's Problem". (https://www.smithsonianmag.com/smart-news/childrens-book-behind-japans-raccoon-problem-180954577/, diakses pada 19 Maret 2019)
Grundhauser, Eric. 14 Juni 2017. "It's the 40th Anniversary of the Raccoon that Ate Japan". (http://atlasobscura.com/articles/rascal-the-raccoon-that-ate-japan, diakses pada 19 Maret 2019)
Macewan, Matthew. 21 November 2014. "Rascal's Raccoon Invasion of Japan". (https://tofugu.com/japan/raccoons-in-japan, diakses pada 19 Maret 2019)
"Gagal Jadi Hewan Peliharaan, Rakun Liar Tersebar di 44 Prefektur di Jepang". (https://japanesestation.com/gagal-jadi-hewan-peliharaan-rakun-liar-tersebar-di-44-perfektur-di-jepang/, diakses pada 19 Maret 2019)

0 komentar:

Posting Komentar