Senin, 04 Juli 2016

Reruntuhan Gereja Hvalsey di Tanah Hijau

Daerah subur di selatan Tanah Hijau (Greenland) adalah rumah bagi reruntuhan gereja pertama di Amerika Utara yang terawetkan dengan baik, Gereja Hvalsey.


Reruntuhan gereja Hvalsey di Hvalsey, Qaqortoq, Tanah Hijau

Jauh sebelum Christopher Colombus berlayar ke barat untuk mencari jalan pintas ke India, para pelayar Norse dari Skandinavia telah menunjukkan keberadaannya di Tanah Hijau.

Daerah sekitar fjord di selatan Tanah Hijau yang subur telah menarik pemukim Norse dari Islandia dan beragam bangunan serta peternakan telah berdiri di tanah yang baru.


Gereja Hvalsey - telah berdiri dari abad ke-14

Agama Kristen yang telah menyebar ke seluruh Eropa akhirnya tiba di tanah terpencil di Tanah Hijau. Berawal dari sekitar tahun 1000 M, bangunan gereja gaya Norse pun mulai bertebaran di Tanah Hijau.


Gereja Hvalsey kemungkinan baru berdiri di abad ke-14, dan dari periode ini gereja-gereja yang kini masih berdiri dibangun.


Ketika kita berjalan memasuki reruntuhan, kita akan merasakan sensasi hebat dari sebuah sejarah. Seakan-akan, para pemukim Norse hanya meninggalkan bangunannya saja. Atapnya yang dari kayu serta isinya tidak lagi ada, namun dindingnya yang dari batu tetap menjulang setinggi 5-6 meter seperti saat ia baru saja ditinggalkan pada abad ke-15. Hari ini tidak ada yang tersisa di pekarangan gereja, hanya pagar dari batu yang mengelilingi gereja yang masih terlihat.

Tugu batu dari zaman Erik si Merah, akhr abad ke-10
Gereja ini berukuran 16 meter x 8 meter, dengan dinding batu setebal 1,5 meter. Bukaan jendela lebih besar di bagian dalam; berbeda dengan gereja di Islandia, namun sama dengan gaya di gereja-gereja tertua di Inggris, yang barangkali menginspirasi bentuknya. Dinding sebelah muka mempunyai tinggi 5-6 meter, dengan dinding samping setinggi 4 meter. Atapnya barangkali terbuat dari kayu dengan penutup berupa rerumputan.


Domba-domba merumput di sekitar reruntuhan gereja
Domba-domba merumput di sekitarnya, memakan rumput dan tetumbuhan kecil, gagak pun terbang melintas dengan mengeluarkan teriakan yang parau. Tetapi selain pemandangan tersebut, suasananya sangat sepi hampir-hampir membuat tuli. Air di fjord di sekitar gereja bergeming dan tidak berubah selama ratusan tahun.

Orang-orang berkumpul di sini dari berbagai penjuru untuk merayakan hari-raya umat Kristiani sepanjang tahun. Kapal-kapal pemukim Norse ditambatkan di sisi fjord, sedangkan pemukim lain datang baik dengan kuda maupun dengan berjalan kaki. Di sebelah barat gereja terdapat reruntuhan kompleks permukiman dengan kandang kuda serta aula perjamuan untuk berbagai pendatang.

Aula pertemuan di sebelah barat Gereja Hvalsey
Reruntuhan Gereja Hvalsey dengan pemandangan fjord di latar belakang
Acara keagamaan terakhir yang tercatat di gereja ini adalah sebuah pernikahan antara Thorstein Olafsson dan Sigrid Bjornsdottir pada 16 September 1408. Catatan ini menunjukkan bahwa pada saat itu masih terdapat banyak pemukim Norse. Di fjord, kapal-kapal Norse telah digantikan oleh kapal mesin yang membawa pengunjung dan wisatawan.
Lokasi di Tanah Hijau. Sumber gambar: Wikipedia
Greenland Selatan mempunyai banyak reruntuhan serupa. Untuk mengujunginya, kantor pariwisata di Qaqortoq akan menyediakan banyak informasi. Di Narsarsuaq, biro pariwisata lokal Blue Ice Explorer siap untuk menyediakan perjalanan. Biro pariwisata lokal juga terdapat di Narsaq, menyediakan informasi dan panduan perjalanan.

Sumber
Stockinger, Nther dan Spiegel. 9 Januari 2013. "Archeologists Find Clues to Viking Mystery" (http://abcnews.go.com/International/archaeologists-find-clues-viking-mystery/story?id=18183196, diakses pada 4 Juli 2016)
"Hvalsey Church Ruin" (http://www.greenland.com/en/about-greenland/culture-spirit/history/the-viking-period/hvalsey-church-ruin/, diakses pada 4 Juli 2016)
"Hvalsey Church Ruins" (http://www.spottinghistory.com/view/2616/hvalsey-church-ruins/, diakses pada 4 Juli 2016)


0 komentar:

Posting Komentar