Sabtu, 09 November 2013

Polonium-210: Racun yang Paling Mematikan

Beberapa hari ini, jajaran media menyoroti tentang kematian pemimpin Palestina, Yasser Arafat, sembilan tahun lalu. Arafat diduga dibunuh dengan polonium-210, yang juga pernah digunakan untuk membunuh mata-mata Kremlin, Alexander Litvinenko pada tahun 2006. Apa itu racun polonium-210?
Sebelum membahas mengenai polonium-210, kita akan membahas terlebih dahulu tentang polonium. Polonium adalah unsur bernomor atom 84 dan termasuk golongan VIA. Konfigurai elektronnya adalah [Xe]6s2 4f14 5d10 6p4. Unsur ini merupakan unsur radioaktif. Polonium mempunyai 33 isotop, dari yang bermasa 186 hingga 226 nukleon. Isotop alami yang paling stabil adalah polonium-210 dengan waktu paro 138 hari. Sedangkan, secara keseluruhan. baik isotop alami maupun sintetik, Po-209 mempunyai waktu paro paling lama, yaitu 103 tahun.
Salah satu dari isotop tersebut adalah polonium-210 atau disingkat Po-210, yang akan kita bahas pada postingan ini.

Polonium-210 merupakan pemancar sinar alfa dengan waktu paro 138,376 hari, dengan hasil sampingnya adalah isotop timah-206 (Pb-206). Satu miligram Po-210 dapat memancarkan partikel alfa setiap sekon setara dengan 5 gram radium-226 (Ra-226). Beberapa curie (1 curie sama dengan 37 gigabecquerel) 210Po memancarkan warna biru yang disebabkan oleh eksitasi (lepasnya elektron) ke udara di sekelilingnya. Satu gram 210Po menghasilkan daya 140 watt. Dikarenakan ia memancarkan banyak sekali partikel alfa, yang dapat dihentikan dalam jarak pendek dengan sebuah medium dan mengeluarkan energi, 210Po telah digunakan sebagai sumber panas yang hemat untuk mengisi daya sel termoelektrik pada satelit buatan; sebagai contoh, sumber energi 210Po juga digunakan pada pembangkit Lunokhod yang dibangun pada permukaan bulan, untuk menjaga kehangatan komponen di dalamnya selama malam di bulan. Beberapa sikat antistatik mengandung sampai 500 microcuries (19 MBq) 210Po sebagai sumber ion untuk menetralkan listrik statis pada bahan seperti film fotografi. 210Po juga digunakan sebagai inisiator untuk bom atom melalui reaksi (α,n) dengan berilium.

Sebagian besar penguraian 210Po diikuti keluarnya partikel alfa saja, bukan keluarnya partikel alfa dan sinar gamma. sekitar satu dibanding 100,000 peluruhan menghasilkan sinar gamma. Laju pembentukan sinar gamma yang rendah ini menyebabkan isotop ini sangat sulit dicari dan diidentifikasi. Dibanding dengan spektroskop sinar gamma, spektrospok alfa merupakan cara terbaik untuk merunut isotop ini.
210Po muncul hanya sedikit sekali di alam, di mana isotop ini merupakan isotop pertengahan pada rantai peluruhan siklus radium (juga dikenal siklus uranium). Isotop ini juga diperoleh dari peluruhan beta via dari bismuth-210 (Bi-210).
210Po sangatlah beracun, dengan hanya satu mikrogram sudah cukup untuk membunuh seorang dewasa (250,000 kali lebih beracun dari hidrogen sianida diukur berdasarkan massanya). 210Po pernah digunakan untuk membunuh agen yang memata-matai Kremlin, Alexander V. Litvinenko pada 2006 dan belakangan ini, analisis dari jasad Yasser Arafat, pada November 2013 memunculkan indikasi pembunuhan dengan polonium-210.

Sumber:

"Isotopes of polonium" (http://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_polonium, diakses pada tanggal 9 November 2013)
"Polonium" (http://en.wikipedia.org/wiki/Polonium, diakses pada tanggal 9 November 2013)

Baca juga:

"Peracunan Alexander Litvinenko" (http://id.wikipedia.org/wiki/Peracunan_Alexander_Litvinenko)
"Misteri Kematian Yasser Arafat" (http://www.metrotvnews.com/metronews/video/2013/11/08/7/185875/Misteri-Kematian-Yasser-Arafat)
"Israel Racuni Arafat?" (http://cahyono-adi.blogspot.com/2012/07/israel-racuni-arafat.html)

0 komentar:

Posting Komentar