Romanesko (bahasa Italia: broccolo romanesco, cavolo romanesco) adalah bunga dari tumbuhan sejenis brokoli bernama ilmiah Brassica oleraceae. Bunga romanesko berwarna hijau muda dan biasa dimakan sebagai sayuran. Bentuknya unik, terdiri dari kerucut-kerucut besar dengan kerucut-kerucut di sekelilingnya yang lebih kecil, kemudian kerucut-kerucut yang lebih kecil dikelilingi oleh kerucut yang lebih kecil lagi. Bentuk yang tidak biasa ini merupakan salah satu keindahan alam yang dalam istilah geometri disebut bentuk fraktal.
Romanesko berasal dari Italia. Namanya berarti "berasal dari Roma". Terkadang ia disebut broccoflower, meskipun nama ini merujuk pada kembang kol secara umum. Namanya dalam bahasa Prancis adalah chou romanesco yang berarti 'kol romanesko'. Dalam bahasa Jerman, namanya adalah Pyramidenblumenkohl, yang berarti 'kembang kol piramida'.
Bentuk Fraktal
Bentuk fraktal adalah bentuk geometri yang cukup kompleks yang mana bentuk geometri dari penyusunnya mirip pada segala ukuran, baik dilihat secara kasat mata pada ukuran besar maupun apabila kita melihat bentuk penyusunnya pada bagian kecil benda tersebut. Bentuk fraktal dapat ditemukan di mana pun di alam, mulai dari bentuk fluktuasi pada radiasi gelombang mikro latar belakang semesta, garis pantai benua-benua, aliran sungai, awan di langit, cabang-cabang pohon, hingga bentuk tulang daun pada tumbuhan, pembuluh darah pada paru-paru, bentuk cangkang kerang, dan kristal salju. Beberapa bentuk yang paling mengagumkan pada geometri alam menunjukkan bentuk penyusun yang mirip bahkan nyaris sama. Bentuk-bentuk tersebut tersusun atas salinan dari bentuk yang lebih kecil secara
ad infinitum, tidak terhingga, atau hingga suatu batas ketika kemiripan bentuk berkurang karena sifat bahan yang tidak mendukung.
Pada kembang romanesko, jaringan pengangkut yang bercabang pada masa sebelum mekar membentuk spiral logaritmik. Bentuk dari kuncup bunga ini hampir menyerupai bentuk fraktal alami,
yaitu setiap kuncup terdiri dari kuncup lain yang lebih kecil. Bentuk ini berulang terus hingga tingkatan yang lebih kecil ketika ukuran kuncup begitu kecil dan hanya tampak seperti tonjolan bulat daripada kerucut. Jumlah spiral pada kepala romanesko mengikuti barisan Fibonacci.
Galeri
.
Mengonsumsi Romanesko
Romanesko paling baik dimakan mentah. Sayuran ini lebih gurih daripada kembang kol biasa. Rasanya hampir mirip kacang apabila kita tidak biasa mengonsumsinya. Sayuran ini tidak mempunyai tangkai layaknya brokoli. Paduan makanan yang cocok untuk kembang kol dan brokolu akan terasa cocok pula untuk romanesko. Romanesko dapat dimasak dengan metode apapun yang cocok bagi kembang kol maupun brokoli, dan dapat menjadi makanan pengganti bagi keduanya.
Kandungan gizi dalam romanesko tinggi vitamin dan rendah kalori. Setiap 100 gram romanesko mengandung rata-rata 34 kilokalori energi, jumlah yang hampir sama dengan brokoli dan kembang kol. Romanesko kaya akan vitamin C, asam folat, kalium, dan serat makanan. Biasanya satu kembang romanesko berbobot kisaran 300 hingga 600 gram.
Perhitungan Komputer
(Perhatian: bagian ini mungkin sulit dipahami oleh pembaca awam. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda untuk membuka tautan luar yang disertakan di bawah artikel ini untuk keterangan lebih lanjut.)
Pola fraktal yang alami ini memiliki kekompleksan yang sangat tinggi jika dilihat secara kasat mata. Pola ini dapat disimulasikan menggunakan program komputer yang menghasilkan bentuk mirip dengan yang ada di alam. Hal ini menggoda beberapa orang untuk menduga bahwa alam menghasilkan pola seperti ini melalui proses yang mirip dengan komputasi.
Di sini terlihat bahwa alam semesta seperti berhitung. Tentu saja, ada kecenderungan pemikir di segala usia untuk memeragakan alam semesta sesuai dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang di masa itu, Pada masa Phytagoras, semua dikaitkan dengan bilangan dan geometri. Pada masa Newton, alam semesta dipandang sebagai mekanisme semacam mesin jam yang rumit. Kemudian, ketika mesin uap ditemukan, alam semesta diproyeksikan melalui model termodinamika. Kini, ketika kita dikelilingi oleh komputer yang berkembang lebih cepat daripada alam, maka secara alamiah semesta akan diperagakan melalui komputasi alamiah tingkat tinggi yang berlangsung secara alamiah.
Ada benarnya sudut pandang ini, dan wawasan baru dapat dicari dengan metode ini, seperti sudut pandang dunia sebelumnya mengenai iptek membuka kerangka untuk penemuan yang lebih lanjut, Buku Stephen Wolfram yang berjudul A New Kind of Science dan Rudy Rucker yang berjudul The Lifebox, The Seashell, and the Soul berpendapat bahwa banyak tahapan yang terjadi di alam merupakan bentuk komputasi.
Wolfram menemukan bahwa, tidak memandang detail, hasil dari proses komputasi yang berulang digolongkan ke dalam empat kelompok utama. Komputasi kelompok I menghasilkan hasil yang serupa dalam berbagai masukan. Komputasi kelompok II menghasilkan keluaran yang bergantung pada masukan, namun hasilnya dapat tetap selamanya ataupun berulang dalam rentang waktu yang singkat. Komputasi kelompok III menghasilkan keluaran yang terlihat acak, sedangkan komputasi kelas IV menghasilkan keluaran yang setengah teratur (kelompok II) dan setengah acak (III), yaitu tatanan terlokalisasi yang bergerak dan berinteraksi satu sama lain secara rumit. Dimulai dengan sel satu dimensi dengan masukan acak dan beragam aturan, diperagakan karakteristik dari empat kelompok komputasi.
Banyak komputasi kelompok III menghasilkan bentuk yang mirip dengan fraktal. Gambar di bawah ini dihasilkan dari komputasi kelompok III dengan aturan 126.
Struktur yang dibentuk oleh aturan ini dinamai "Sierpinski Gasket" oleh Benoit Mandelbrot. Pola yang sama muncul pada segitiga Pascal yang dibentuk oleh koefisien binomial. Perhatikan susunan "sarang" yang rumit dari segitiga putih. Pada gambar ini, delapan tingkatan sarang ditunjukkan. Meskipun susunan dua dimensi ini dibentuk melalui komputasi satu dimensi, susunan ini menyerupai struktur bertingkat tiga dimensi yang ada pada romanesko.
Klasifikasi Ilmiah
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Tumbuhan (Plantae)
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Brassicales
Suku: Brassicaceae
Genus: Brassica
Species: Brassica oleracea
Kultivar: Botrytis
Sumber
Walker, John. 22 Maret 2005. "Fractal Food, Self-Similarity on the Supermarket Shelf". (http://www.fourmilab.ch/images/Romanesco/, diakses pada 30 April 2015)
"Romanesco Broccoli" (http://en.wikipedia.org/wiki/Romanesco_broccoli, diakses pada 30 April 2015)
Baca Juga
"Brassica oleracea" (http://en.wikipedia.org/wiki/Brassica_oleracea)
Kurniawan, Murtadha. 7 Januari 2014. "Fraktal" (http://versesofuniverse.blogspot.com/2014/01/fraktal.html)
0 komentar:
Posting Komentar